Usaha yang Dapat Dilakukan untuk Mengasah Kemampuan Berwirausaha

Usaha yang Dapat Dilakukan untuk Mengasah Kemampuan BerwirausahaMenyambung artikel minggu lalu tentang tingginya keinginan berwirausaha bagi pelajar di Indonesia, OECD (Organisation for EconomicCo-operation and Development) Indonesia melaporkan bahwa pengusaha Indonesia prihatin dengan kualifikasi rendah pelajar. Banyak perusahaan menunjukkan bahwa sebagian besar masuk ke pasar tenaga kerja tanpa keterampilan kerja yang layak untuk memenuhi kebutuhan pengusaha. Perusahaan menuntut pelajar untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka, pengetahuan komputer, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis.

Saat ini, lembaga pendidikan di Tanah Air tidak melatih pelajar dengan kualifikasi tersebut. Hal ini menyulitkan banyak kaum muda untuk memasuki pasar tenaga kerja dan dapat membahayakan perkembangan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek dan panjang. Kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk semua startup teknologi. Jika angkatan kerja yang masuk tidak memiliki ini, ekosistem akan mengalami kekurangan tenaga kerja, membuat negara tersebut tidak cocok untuk mengembangkan perusahaan pemula. Meskipun sektor e-commerce berkembang pesat, tanpa modal manusia yang tepat, hal itu menjadi tidak kompetitif.

Solusi untuk masa depan

Sekolah dan universitas di Indonesia harus mengubah program tradisional mereka menjadi program yang mempersiapkan pelajar untuk bersaing dalam ekonomi berbasis global, berbasis pengetahuan, dan inovatif. Lulusan baru harus berkontribusi terhadap ekosistem startup yang sedang berkembang di negara ini dan memenuhi persyaratan profesional yang diminta. Jika sistem pendidikan tidak berubah, lulusan akan tertinggal, membuat negara ini berisiko didominasi oleh pengusaha asing.

Kerja sama internasional adalah cara yang baik untuk memperbaiki situasi

Kerja sama internasional adalah cara yang baik untuk memperbaiki situasi. Institusi pendidikan di negara tersebut harus berkolaborasi dengan sistem sukses lainnya – universitas dan sekolah dari negara-negara yang mencetak peringkat pendidikan tinggi – untuk memberikan pelatihan kepada para pendidik. Negara-negara seperti Korea Selatan, Finlandia, dan Kanada bisa menjadi mitra pendidikan yang baik sementara para pemula dari AS, Inggris, atau Singapura dapat membantu memberikan pelatihan dan meningkatkan daya saing startup Indonesia.

Meskipun para pemula di Indonesia memiliki keuntungan yang jelas dari kemitraan ini, para pemula asing juga bisa mendapatkan akses yang lebih baik di negara ini dan pasar Asia Tenggara lainnya. Tantangan utama dari kemitraan internasional ini adalah untuk menjamin kerjasama dan komunikasi yang efektif antara kedua belah pihak. (TN)