Mengembangkan Karakter Disiplin Anak

Mengembangkan Karakter Disiplin Anak

pendidikan_karakter_anak_alixUsia dini adalah saat yang tepat untuk mengenalkan aturan kepada anak. Apa ukuran “sejak dini”? Itu artinya sejak anak masih bayi pun sudah  bisa dikenalkan dengan aturan. Ketaatan terhadap aturan terkait erat dengan disiplin. Disiplin merupakan alat untuk mendidik anak sehingga ia dapat beradaptasi, dan bertingkahlaku sesuai dengan harapan lingkungannya. Tentu saja kenalkan aturan-aturan yang sifatnya sederhana, bersifat rutin dan disesuaikan dengan kemampuan anak. Misalnya : bangun pagi, waktunya mandi, duduk di kursi makan pada saat makan, menaruh piring dan gelas di dapur setelah selesai digunakan. Bunda bisa memulai semua pengenalan aturan ini di rumah. Karenanya bersama ayah, bunda sangat berperan penting sebagai pengajar dan sekaligus teladan.

Bagaimana cara mengenalkan aturan pada anak?

  1. Merancang dan menerapkan aturan dilakukan dengan dasar karena ayah dan bunda menyayangi anak. Terapkan aturan tanpa perlu melakukan ‘kekerasan emosi’ pada anak (cacian, hardikan, labeling dan sebagainya).
  2. Konsisten menerapkan dan menjalankan aturan. Jangan mudah merubah aturan dengan sikap anak yang bisa meluluhkan hati.
  3. Konsekuen menjalankan aturan dengan apa yang sudah ditetapkan.
  4. Kompromi dapat dilakukan agar anak mau mentaati peraturan dengan cara adanya kesepakatan antara orang tua dan anak. Kesepakatannya adalah pemberian reward untuk menguatkan perilaku yang diharapkan, dan punishment untuk menolong anak agar tidak mengulangi kesalahan dan tahu bahwa ada konsekuensi dari perilaku yang tidak mengikuti aturan yang ada.
  5. Kompak antara ayah dan bunda dalam menerapkan aturan. Jangan sampai anak menjadi bingung, karena salah satu terrnyata ‘lebih longgar’.

Di sekolah KB/TK Islam Al Ikhlas, mengembangkan karakter disiplin anak dilakukan dengan cara mengenalkan aturan, seperti : datang ke kelas tanpa didampingi orang tua, mengurus diri sendiri tanpa bantuan, makan dan minum sendiri, dapat memakai dan melepas, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hal yang harus dipahami adalah proses belajar dan berkembang dalam berbagai aspek, termasuk mnjalankan aturan dan mentaatinya. Bisa saja anak berada di situasi yang berbeda antara aturan di rumah dengan di sekolah. Jika anak sudah terbiasa dengan aturan di rumah, maka anak tidak akan mengalami kesulitan mengikuti aturan di sekolah. (Masliyah, M.Pd)

Leave a Reply

Your email address will not be published.