Implementasi Loose Parts dalam Proses Pembelajaran Kelompok B di TK Islam Al Ikhlas
Pendekatan belajar yang paling menyenangkan bagi anak adalah bermain. Bermain pada anak dapat memberikan manfaat dalam berbagai aspek mulai dari perkembangan fisik, keterampilan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial, dan emosional anak.
Dengan bermain menggunakan permainan yang tepat, anak dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan berkomunikasi, kognitif, keterampilan sosial-emosional, dan juga keterampilan fisik serta motorik.
Salah satu kegiatan bermain yang dapat merangsang semua aspek perkembangan anak adalah bermain menggunakan bahan alam parts yang ada di lingkungan sekitar anak. atau loose
Loose parts adalah bahan-bahan yang terbuka, dapat terpisah, dapat dijadikan satu kembali, dibawa, digabungkan, diajar, dipindahkan, dan digunakan sendiri ataupun digabungkan dengan bahan-bahan lain. Dapat berupa bahan alam atau sintetis. ( Siantajani, 2020 ).
Bahan Loose parts dapat berupa bahan alam, plastic, kayu, logam, benang, dan kasin, kaca, dan keramik, serta bahan bekas kemasan.
Steamfli (2009) mengungkapkan bahwa Loose Parts memberikan permainan bebas untuk anak-anak dan tidak didominasi oleh peran orang dewasa. Teori ini memberikan wawasan kepada guru tentang bagaimana peran lingkungan eksternal membantu anak-anak menciptakan pengalaman bermain yang kaya dan beragam.
Komponen Loose Parts (Materials terbuka) yang ada di rumah atau lingkungan sekitar dapat berupa :
Komponen Bahan alam
Bahan-bahan yang dapat ditemukan di alam seperti batu, tanah, pasir, air, ranting, buah, daun, biji-bijian, bunga, daun, kacang hijau, beras, jagung, macaroni, umbi kunyit, jahe, piring rotan, bamboo dan lain-lain.
Komponen Plastik
barang-barang yang terbuat dari plastic seperti sedotan, botol-botol plastik, tutup-tutup botol, gelas plastik, kursi congkok plastic, toples plastik, ember, piring plastic, bola, galon, corong dan lain-lain.
Komponen Logam
barang-barang yang terbuat dari logam seperti kaleng, uang koin, perkakas dapur, mur, baut, paku, sendok dan garpu alumunium, kunci.
Komponen Kayu dan Bambu
Barang-barang yang terbuat dari kayu dan bambu seperti stik es krim, sumpit, balok, kepingan puzzle, dan sebagainya
Komponen Benang dan Kain
barang-barang yang terbuat dari serat seperti kapas, kain perca, tali kur, tali sepatu, pita, karet, benang, handuk.
Komponen Kaca dan Keramik
barang-barang terbuat dari kaca dan keramik seperti botol kaca, gelas kaca, cermin, toples kaca, mangkuk kaca, manik-manik, kacamata.
Komponen Bekas Kemasan
barang-barang / wadah yang sudah tidak digunakan seperti kardus, gulungan tissue, bungkus makanan.
Manfaat Loose part
- Meningkatkan tingkat permainan kreatif dan imajinatif anak
- Meningkatkan sikap kooperatif dan sosialisasi anak
- Anak menjadi lebih aktif secara fisik
- Mendorong kemampuan komunikasi dan negosiasi terutama Ketika dilakukan di ruang terbuka
Contoh Kegiatan menggunakan Loose Part
Loose part mampu menghantarkan anak dalam kegiatan eksplorasi alami dari dirinya sendiri tanpa paksaan atau perintah orang lain. Peran kita sebagai guru hanya sebagai fasilitator sekaligus motivator yaitu dengan menyiapkan berbagai alat dan bahan yang bervariasi sehingga anak lebih leluasa dalam berkarya secara imajinatif dan kreatif.
Invitasi
menurut ( Cuffaro, Experimenting with the world, 1995 ), Invitasi merupakan penataan material yang dipilih dan ditata (dipanjang) di kelas yang mengundang anak menggunakannya dalam pembelajaran. Material yang dipajang akan menawarkan pilihan pada anak untuk memasuki dunia pengetahuan. Material yang dipajang menjadi alat untuk mengeluarkan dan mengekplorasi pemahaman anak terhadap dunia dan memperoleh makna dari interaksi dengan benda-benda itu.
Bermain di luar kelas adalah pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Kegiatan loose parts tentu akan lebih menyenangkan bila dilakukan di luar kelas. Selain bahan alam yang dapat mereka temukan untuk eksplorasi misalnya: pasir, ranting kayu, rumput, lumut, daun, bunga, biji pinus, jarum pinus, biji, kerang, kulit kayu, kerikil dan lain sebagainya, mereka dapat mengembangkan kreativitas dan kerjasama dengan lebih baik.
Saat bermain bahan alam guru juga dapat menstimulus anak tentang bahan alam apa saja yang digunakan, tentang macam-macam bahan alam apa saja yang termasuk ciptaan Tuhan, manfaat dan bagaiamana cara kita bersyukur, apa peran kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kewajiban dalam menjaga, menyanyangi lingkungan sebagai penerapan akhlak kepada lingkungan. Selain itu ada hal –hal yang perlu kita perhatikan saat anak bermain loose parts, yaitu ;
- Keamanan anak saat bermain, walaupun anak-anak dibebaskan untuk bereksplorasi namun tetap memperhatikan dan mengutamakan keselamatan anak, misalnya memastikan bahwa area yang akan dikunjungi anak bebas dari pecahan kaca, benda-benda tajam maupun kemungkinan berbahaya lainnya.
- Kebebasan untuk bereksplorasi, keutamaan loose partakan di dapatkan anak apabila guru tidak mendikte dalam cara penggunaannya, artinya apapun yang dibuat anak adalah atas inisiatifnya sendiri, bukan karena perintah guru. Oleh karena sebaiknya jangan batasi kreativitas anak dalam penggunaan bahan yang ia gunakan dalam bermain atau memaksakan pembelajaran sesuai keinginan guru.
Sesuai dengan kurikulum merdeka, kita harus memberi kebebasan kepada anak. Pada pembelajaran looseperts kita memberikan kebebasan kepada anak mulai dari kebebasan memilih bahan, kebebasan selama proses pembelajaran sampai pada hasil akhir produk yang dihasilkan. Dengan memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih alat, anak akan mampu membuat produk sesuai dengan minat dan sesuai dengan apa yang ia butuhkan.
Hasil produk yang dihasilkan tiap anak akan berbeda pengembangan kreativitas tiap individu yang lebih diutamakan. Mengapa demikian? Karena dengan membatasi anak hal itu akan menghambat kreativitas anak, menghambat daya pikir maupun imajinasi sang anak. oleh karena itu bebaskan mereka untuk berkarya sendiri.
Dengan loose parts kita dapat membuat media bermain yang bervariasi , misalanya media yang mampu menstimulus kemampuan literasi (mengenal simbol huruf, membaut nama sendiri dan lain-lain ). Membuat hasil karya aku sesuai imajinasi, bermain peran menjadi ayah sampai membuat gedung kantor tempat ayah bekerja.
Bermain loose parts anak dapat membuat projek dan berkolaborasi dengan teman di kelas, dengan demikian anak akan belajar bagiamana cara bekerja sama dan menghargai pendapat dan hasil karya orang lain. Setelah tercipta sebuah produk dari hasil bermain, anak diminta untuk menceritakan tentang produk yang ia buat, mulai dari proses pemilihan bahan sampai pada produk yang dihasilkan, berdiskusi tentang hasil produk mereka masing-masing, mendokumentasikan dan melakukan refleksi diakhir kegiatan.
Dari kegiatan bermain loose parts ini akhirnya mampu menstimulus berbagai aspek perkembangan yang ada pada anak, sehingga target pada Capaian pembelajaran nilai agama dan budi pekerti, jatidiri, dan juga literasi dan STEAM semua dapat terintegrasi dengan baik, dan proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan.
Penulis : Siti Maryam, S.Pd
Foto : Sumber dokumentasi sekolah ( PJJ dan PTM )
Referensi :
Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan teknologi Republik Indonesia 2021. Buku Pedoman Guru/ capaian Pembelajaran Elemen Dasar-dasar Literasi dan STEAM (https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/buku-panduan-guru-capaian-pembelajaran-elemen-dasardasar-literasi-steam )
Siantajani, Yulianti.2020.Loose Parts_Material Lepasan Otentik Stimulasi Paud. Semarang: Sarang Seratus Aksara.
Ruang Guru . Memahami Pengertia Literasi, Tujuan, dan Jenis nya. https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-literasi. (Diakses tanggal 15 Agustus 2022)