Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Anak usia dini mempunyai kemampuan belajar dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Pada usia ini anak mengalami perkembangan yang pesat dari semua aspek, baik kognitif, afektif maupun fisik. Perkembangan motorik kasar anak usia dini sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain. Apabila anak tidak mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik. Pada umumnya anak usia Taman Kanak-Kanak sangat aktif, mereka memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Oleh karena itu orang tua atau guru perlu menyediakan ruang dan waktu bagi anak untuk melakukan kegiatan yang dapat melatih otot kasar anak serta menyediakan barang-barang dan peralatan bagi anak yang bisa diangkat, didorong, dilempar dan dijinjing.

Sifat-sifat perkembangan fisik yang dapat diamati pada Anak Usia Dini adalah sebagai berikut :

  1. Terjadi perkembangan otot-otot besar cukup cepat pada 2 tahun terakhir masa anak kecil. Hal ini memungkinkan anak melakukan bermacam-macam ketrampilan gerak dasar, misalnya: berlari, meloncat, berjinjit, melompat, melempar, menangkap, dan memukul.
  2. Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadi pulalah perkembangan kekuatan yang cukup cepat, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
  3. Pertumbuhan kaki dan tangan secara proporsional lebih cepat dibanding pertumbuhan bagian tubuh yang lain.
  4. Terjadi peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup cepat.
  5. Meningkatnya kemungkinan dan kesempatan melakukan berbagai macam aktivitas gerak fisik bisa menstimulus perkembangan pengenalan konsep dasar objek, ruang, gaya, waktu dan sebab-akibat.

 Adapun perkembangan motorik kasar anak usia dini, khususnya anak TK (usia antara 4 sampai dengan 6) tahun antara lain :

  • Memanjat, bergantung
  • Menangkap bola dan melempar bola
  • Menikung pada belokan tajam dengan sepeda roda tiga
  • Menuruni tangga langkah demi langkah
  • Membawa gelas berisi air tanpa menumpahkan isinya
  • Berjalan mundur pada garis yang ditentukan
  • Berjinjit dengan tangan di pinggul
  • Melompat, meloncat
  • Berlari dan langsung menendang bola dan lain-lainnya.

Sebagai seorang pendidik, seorang guru harus memberikan bantuan, motivasi dan stimulus pada peserta didiknya agar perkembangan motorik kasarnya berkembang lebih optimal. Oleh karena itu para pendidik harus memperhatikan hal-hal apa yang harus dibantu, bagaimana cara membantu yang tepat, bagaimana jenis latihan yang aman bagi anak sesuai dengan tahapan usianya dan bagaimana kegiatan fisik motorik kasar yang menyenangkan anak.

Oleh Sarno, S.Pd