Arti Bermain Bagi Anak Usia Dini
Masa anak usia dini salah satunya dikenal sebagai masa bermain. Hampir sebagian waktu anak digunakan untuk bermain, karena dengan bermain itulah anak usia dini tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui hakikat dan arti bermain serta permainan pada anak.
Arti bermain bagi anak berdasarkan pengamatan, pengalaman dan hasil penelitian para ahli mengemukakan bahwa bermain mempunyai arti sebagai berikut: dengan bermain, anak memperoleh kesempatan mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan memberikan peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya baik fisik, intelektual, bahasa dan perilakunya.
Dalam kehidupan anak, bermain mempunyai arti yang sangat penting. Dapat dikatakan bahwa setiap anak yang sehat selalu mempunyai dorongan untuk bermain. Bagi anak bermain merupakan suatu kebutuhan yang penting, agar anak dapat berkembang secara wajar dan utuh, menjadi orang dewasa yang mampu menyesuaikan dan membangun dirinya menjadi pribadi yang matang dan mandiri serta dengan bermain anak juga bisa tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan yang ada pada dirinya.
Bermain juga berfungsi sebagai terapi dalam kehidupan anak, karena dengan bermain anak akan merasa senang dan menimbulkan kepuasan pada anak. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan menemukan serta bereksperimen dengan alam sekitar. Contoh: ketika anak mengamati tanaman yang tumbuh, maka anak akan memperoleh pengalaman yang makin memperjelas hal-hal yang mereka pelajari di kelas atau di rumah tentang bagian-bagian yang ada pada tanaman.
Ada beberapa tahap-tahap perkembangan bermain menurut Piaget:
- Sensory Motor Play adalah bermain yang mengandalkan indera dan gerakan-gerakan tubuh (anak usia 3 atau 4 bulan – 24 bulan)
Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum usia 3 bulan – 4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapat dikategorikan bermain. Sejak usia 3 bulan – 4 bulan kegiatan anak lebih terkoordinasi dan belajar dari pengalamannya. Pada usia 18 bulan baru tampak adanya percobaan-percobaan aktif pada kegiatan bermain anak.
- Symbolic atau Make Believe Play (usia 2 tahun – 7 tahun)
Periode pra operasional yang terjadi antara 2 tahun – 7 tahun dapat di kategorikan symbolic, tandanya ialah anak dapat bermain imajinasi dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan.
- Social Play Games With Rules (8 tahun – 11 tahun)
Dalam bermain pada tahap yang tertinggi, penggunaan simbol lebih banyak diwarnai oleh nalar dan logika yang bersifat objektif. Sejak usia 8 tahun – 11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rules.
- Games With Rules And Sport (11 tahun ke atas)
Kegiatan bermain ini masih menyenangkan dan dinikmati anak-anak, meskipun aturannya jauh lebih ketat.
Jadi, bermain bagi anak merupakan proses belajar yang menyenangkan karena bermain dapat membantu anak mengenal dunianya, mengembangkan konsep-konsep baru, mengambil resiko, meningkatkan keterampilan sosial anak dan dapat membentuk perilaku anak.
(Retno Wulandari)