Cara Mudah Menghafal Al Quran Untuk Anak Usia Dini
Al Quran adalah wasiat utama yang menjadi pedoman dan bekal umat muslim dalam menjalani kehidupannya. Keutamaannya akan memberikan syafaat dan kemuliaan bagi siapa saja yang membaca, menghafalkan dan juga mengamalkannya. Impian setiap muslim agar bisa menjadi utrujah, muslim yang baik dalam membaca Al quran. Setiap orang tua pastinya menginginkan anak keturunan yang lebih baik dari dirinya. Mengajarkan apapun kepada anak –anak usia dini akan terekam kuat dalam ingatannya, seperti syair lagu yang berbunyi “belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar setelah dewasa bagai mengukir di atas air”.
Dari Abu Musa Al As’ari, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”permisalan orang muslim yang membaca al quran bagaikan buah utrujah (seperti buah jeruk), baunya harum rasanya enak. Permisalan orang muslim yang tidak membaca Al quran bagaikan kurma, rasanya enak tapi tidak ada baunya. Dan, perumpamaan orang fajir (pendosa) yang membaca Al quran bagaikan buah raihanah (seperti kemangi) baunya harum rasanya pahit. Perumpamaan orang fajir yang tidak membaca Al quran seperti buah hanzalah, rasanya pahit dan tidak memiliki bau”.
Sebagaimana ilmu lainnya, mempelajari Al quran adalah suatu kewajiban setiap muslim. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al quran dan mengajarkannya”. (HR.Abu Daud)
Di sekolah KB-TK Islam Al Ikhlas anak-anak sudah diajarkan menghafal surat-surat pendek sesuai dengan kemampuan dan tingkatan kelompok belajarnya. Beberapa tahun ini, di sekolah juga diadakan kegiatan ekstakurikuler tahfidz Quran untuk meningkatkan kemampuan hafalan dan memotivasi anak menambah kecintaannya terhadap Al quran. Dalam programnya hafalan tahfidz anak memiliki target hafalan di luar materi yang diajarkan di kelas dan menampilkan kebolehan anak-anak dalam kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah serta mengikuti ajang lomba tahfidz yang diadakan antar sekolah.
Pendidik dan orangtua dapat menerapkan beberapa prinsip mudah menghafal Al quran diantaranya :
- Dimulai dengan yang paling mudah
- Yang susah dipermudah
- Yang lebih susah dibuat menyenangkan
- Fokus pada proses dan usaha anak, jangan fokus pada hasil
- Perbanyak “Reward” minimalkan “Punishment”
- Setiap hari bersama Al quran
- Dimulai dengan yang paling mudah
Bagaimana cara mengetahui bacaan yang paling mudah? Biasanya kita carikan bacaan Al quran yang ayatnya tidak terlalu panjang, ini menghindari tingkat kesulitan dan lamanya menghafal. Jika ayatnya terlalu banyak, anak akan merasa frustasi targetnya belum tercapai. Sesuaikan usia anak yang akan diajarkan, misalnya anak usia 3 tahun diajarkan hafalan surat Al Ikhlas.
- Yang susah dipermudah
Dalam perjalanan pembelajaran membaca Al quran, anak-anak sering menemui hal-hal sulit. Perlu diingat tingkat kesulitan setiap anak tentu saja bisa berbeda-beda. Terkadang yang dirasa susah oleh pendidik atau orangtua malah justru dianggap mudah oleh anak, begitu pula sebaliknya, hal yang dianggap mudah oleh pendidik atau orangtua ternyata susah dipraktekkan oleh anak didik. Permudah cara mengajarkan dan menyampaikan materinya. Ingat, prinsipnya : sesuaikan dengan kadar akal dan dan pemahamannya. Saat membaca pendidik atau orangtua mencontohkan cara pengucapannya yang benar dan anak menirukan. Jika anak mengalami kesulitan, cara bacanya bisa dipisah atau dipotong.
3.Yang lebih susah dibuat menyenangkan
Pembelajaran Al quran sebagaimana pelajaran lainnya pasti akan menemui bagian tertentu yang susah dibanding yang lainnya. Misalnya jika anak sulit mengucapkan lafadz Allah, dibacanya “awoh”, anak tetap dibimbing sedikit demi sedikit sampai akhirnya dapat sempurna pengucapan Allah dengan tebal. Pendidik atau orangtua dapat memberikan terapi dengan cara membuat anak nyaman, kondisikan belajar bersama dengan gembira, minta anak menirukan cara mengucapkannya, terus disemangati, ungkapkan kalimat hamdalah penuh rasa syukur setiap selesai belajar.
4.Fokus pada proses dan usaha anak, jangan fokus pada hasil
Pada saat belajar lihat anak-anak dari proses dan usahanya ketika belajar. Bukan semata-mata melihat hasilnya, sudah benar atau masih salah, tepat atau tidak tepat, makhrajnya benar atau salah. Tentu saja hasil juga kita inginkan, akan tetapi dengan menghargai dan mengutamakan proses dan usaha , anak akan terlatih untuk sabar, terus berusaha, semangat dan tidak putus asa. Mengenalkan anak pada suatu proses sama dengan mengajarkan mereka untuk berserah diri dan memasrahkan hasilnya kepada Allah. Sehingga anak menyadari betul bahwa hanya Allah yang bisa membantu membaca dan menghafal Al quran.
5.Perbanyak “Reward” minimalkan “Punishment”
Dalam aktivitas pembelajaran Al quran, berikan penghargaan atau reward. Reward yang diberikan memiliki dua arti, yaitu: reward maknawi dan materi. Ungkapan maknawi yang paling sederhana bisa berupa doa seperti : semoga Allah memberkahi, bagus, mumtaz (excellent) atau kalimat “subhanallah anak pintar”. Perdengarkan kalimat-kalimat yang positif, hindari dari kalimat yang negatif seperti kalimat celaan. Sementara reward yang bersifat materi disesuaikan dengan usaha dan seberat apa tantangannya. Dan dapat juga disesuaikan dengan budget, jangan lupa lebih perhatikan aspek manfaat dan edukasinya. Sesungguhnya anak bukan ingin sesuatu yang mahal, tetapi rasa dihargai, diakui kemampuannyayang tulus dari hati orangtua atau pendidik, pasti akan memancarkan energy positif dan sampai ke dalam hati anak-anak.
6.Setiap hari bersama Al quran
Agar anak dapat akrab dengan Al quran, usahakan setiap hari anak diajak membaca Al quran. Ulang kembali hafalan bacaan quran dan anak mengikuti atau perdengarkan surat yang sedang dihafalkan saat anak bermain atau menjelang tidur, sehingga hafalannya dapat melekat kuat diingatan anak.
Insya Allah dengan menerapkan beberapa prinsip mudah menghafal Al quran, para pendidik dan orangtua semakin mudah berinteraksi dengan anak dalam mengajarkan hafalan bacaan Al quran. Semoga anak-anak dapat lebih mencintai Al quran dan dimudahkan dalam membacanya. Aamiin
Penulis : Masliyah,M.Pd