Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Nabi Muhammad SAW Sejak Usia Dini melalui Pengenalan Biografi Singkat dan Kegiatan Kreatif Anak
September 2025
Oleh : Zahrotul Fauziyah
Pendahuluan
Pendidikan karakter dan nilai keagamaan merupakan bagian penting dalam pendidikan anak usia dini. Salah satu nilai dasar yang perlu ditanamkan sejak dini adalah rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan utama umat Islam. Menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi pada anak TK tidak dilakukan melalui hafalan semata, melainkan melalui pengenalan kisah hidup Nabi yang sederhana, bermakna, dan disampaikan dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Melalui pengenalan biografi singkat Nabi Muhammad SAW yang dikemas dengan kegiatan kreatif, anak-anak dapat mengenal sosok Nabi tidak hanya sebagai tokoh agama, tetapi juga sebagai manusia mulia yang memiliki perjalanan hidup penuh keteladanan. Pendekatan ini membantu anak membangun kedekatan emosional dan rasa kagum kepada Nabi sejak usia dini.
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan pengenalan biografi singkat Nabi Muhammad SAW bertujuan untuk:
- Menumbuhkan rasa cinta dan hormat anak kepada Nabi Muhammad SAW.
- Mengenalkan kisah hidup Nabi secara sederhana dan sesuai usia anak TK.
- Mengembangkan kemampuan menyimak, berbicara, dan berimajinasi anak.
- Mengintegrasikan nilai agama dengan kreativitas seni dan ekspresi anak.
- Membiasakan anak meneladani sikap sederhana, pekerja keras, dan penuh kasih sayang.
Pengenalan Biografi Singkat Nabi Muhammad SAW
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Anak-anak dikenalkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada Tahun Gajah di Kota Makkah. Guru menyampaikan kisah ini dengan bahasa sederhana dan penuh cerita. Anak juga diperkenalkan dengan Kota Makkah sebagai kota yang istimewa karena di dalamnya terdapat Ka’bah, rumah Allah yang menjadi arah salat umat Islam. Pengenalan Ka’bah dapat dibantu dengan gambar atau miniatur sederhana agar mudah dipahami anak.
2. Masa Kecil Nabi
Pada masa kecilnya, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai anak yang sederhana dan mandiri. Guru menceritakan bahwa Nabi pernah menggembala domba. Kisah ini disampaikan untuk menanamkan nilai kerja keras, tanggung jawab, dan kesabaran. Anak diajak memahami bahwa pekerjaan sederhana adalah pekerjaan yang mulia jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
3. Masa Dewasa Nabi
Ketika dewasa, Nabi Muhammad SAW menikah dan memiliki tujuh orang anak. Guru menyampaikan kisah ini secara ringkas untuk mengenalkan bahwa Nabi adalah sosok penyayang dalam keluarga. Anak-anak dikenalkan nilai kasih sayang, perhatian, dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.
4. Mukjizat Al-Qur’an
Guru menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mendapatkan mukjizat berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Penjelasan disampaikan dengan bahasa sederhana, misalnya bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang sangat istimewa, berisi kebaikan dan petunjuk dari Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan Kreativitas Berbasis Imajinasi Anak
Untuk memperkuat pemahaman dan menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi, kegiatan dilanjutkan dengan aktivitas kreatif sesuai imajinasi anak-anak, guru memberi kebebasan untuk berkreasi dengan alat dan bahan yang sudah disediakan. Mereka bekerja secara kelompok membuat kreativitas yang menggambarkan biografi Nabi Muhammad seperti menggambar gajah, ka’bah, membuat domba dan menghiasnya dengan kapas, menggambar al qur’an serta menggambar bentuk orang yang dimenunjukkan anak-anak nabi.
Dalam kegiatan ini, anak diberi kebebasan berekspresi tanpa menuntut hasil yang sempurna. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan penguatan positif dan mengaitkan setiap karya dengan kisah Nabi Muhammad SAW.
Hasil dan Dampak Pembelajaran
Melalui kegiatan pengenalan biografi singkat Nabi Muhammad SAW yang dipadukan dengan aktivitas kreatif, anak menunjukkan antusiasme dan ketertarikan yang tinggi. Anak lebih mudah mengingat kisah Nabi, menunjukkan rasa senang saat mendengar cerita tentang Nabi, serta mulai meniru sikap-sikap baik yang dicontohkan.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung perkembangan bahasa, sosial emosional, dan seni anak. Rasa cinta kepada Nabi tumbuh secara alami melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Penutup
Menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW sejak usia dini dapat dilakukan melalui pengenalan biografi singkat yang disampaikan secara sederhana dan diperkaya dengan kegiatan kreatif sesuai imajinasi anak. Pendekatan ini membantu anak mengenal Nabi sebagai teladan utama dengan cara yang dekat dengan dunia anak. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi salah satu strategi pembelajaran yang efektif dalam pendidikan karakter dan keagamaan di TK.

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.