Pentingnya Bermain Pada Anak Usia Dini
Pentingnya Bermain Pada Anak Usia Dini
Nisa Tsabitah
Anak adalah anugerah dari Allah. Anak yang lahir ke dunia diibaratkan seperti kertas putih yang kosong dan yang belum ditulisi, atau lebih dikenal dengan istilah Tabularsa (a blank sheet of paper), oleh karena itu anak-anak dapat dibentuk sesuai dengan keinginan orang dewasa yang memberikan warna pendidikannya. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2013, anak usia dini adalah bayi yang baru lahir hingga anak-anak yang belum genap berusia 6 tahun. Anak usia dini ini merupakan masa keemasan dalam perkembangan otak anak sehingga Si Kecil harus diberi rangsangan atau stimulus yang tepat. Oleh karena itu, orangtua wajib memahami karakteristik anak usia dini demi memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu stimulus untuk mengembangkan perkembangan anak usia dini adalah bermain. Menurut Utami Munandar dalam Fadlillah (2017 :8) menyatakan bahwa bermain adalah suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.dengan kata lain tujuan bermain apabila merujuk dari ungkapan utami tersebut adalah bermain dijadikan sarana untuk mencapai seluruh perkembangan anak usia dini.mulai dari fisik-motorik sampai pada sosial emosional.
Adapun Tahapan Bermain Bagi Anak Usia Dini menurut Jean Piaget dalam montolalu (2008 :2.17) tahapan perkembangan bermain anak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
Sensori motor (sensory motor play)
Tahap ini terjadi pada anak usia 0-2 tahun,pada tahap ini anak bermain lebih mengendalkan indra dan gerakan-gerakann tubuhnya. Untuk itu pada usia ini mainan yang tepat untuk anak ialah yang dapat merangsang pancaindranya,misalnya mainan yang berwarna cerah ,memiliki banyak bentuk dan tekstur,serta mainan yang tidak mudah tertelan oleh anak.
Praoperasional (symbolic play)
Tahap ini terjadi pada anak usia 2-7 tahun.pada tahap ini anak sudah mulai bisa bermain khayal dan pura-pura banyak bertanya,dan mencoba hal-hal baru,dan memahami simbol-simbo tertentu adapun alat permainan yang cocok untuk usia ini adalah yang mampu merangsang perkembangan imajinasi anak seperti menggambar,balok /lego ,dan puzzle.namun sifat permainan anak usia ini lebih sederhana dibandingkan dengan oprasional kongkret.
Oprerasional konkret (sosial play)
Tahap ini terjadi pada anak usia 7-11 tahun.pada tahap ini anak bermain sudah menggunakan nalar dan logika yang bersifat objektif .adapun alat permainan yang tepat untuk usia ini ialah yang mampu menstimulasi cara berfikir anak.melalui alat permainan yang dimainkan anak dapat menggunakan nalar maupun logikanya dengan baik,bentuk permainan yang bisa digunakan diantaranya:dakon, puzzle. Ular tangga, dam-daman dan monopoli.
Formal operasional (game with rules and sport)
Terjadi pada tahap anak usia 11 tahun keatas. Pada tahap ini anak ini anak bermain sudah menggunakan aturan-aturan yang sangat ketat dan lebih mengarah game atau pertandingan yang menuntut adanya menang dan kalah.
Adapun Manfaat bermain untuk anak usia dini:
- Mengasah kemampuan kognitif anak
- Membangun keterampilan social anak
- Melatih kemampuan berkomunikasi anak
- Melatih keterampilan fisik anak
- Meningkatkan kreativitas anak
Melalui bermain, anak akan belajar dan memahami lingkungan dan dunianya, berinteraksi dengan orang lain, serta mendapatkan berbagai kemampuan lain yang membantunya untuk menghadapai dunia di luar rumah yang sudah ia kenal dengan baik.