Meningkatkan Perkembangan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Engklek

Meningkatkan Perkembangan Motorik Kasar Anak

Melalui Permainan Tradisional Engklek

 Masliyah, M.Pd

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya tradisionalnya, salah satunya adalah permainan tradisional yang dimainkan anak-anak. Permainan tradisional merupakan permainan yang dilakukan oleh masyarakat secara turun menurun dan merupakan hasil dari penggalian budaya lokal yang di dalamnya banyak terkandung nilai-nilai pendidikan dan nilai budaya, serta menyenangkan hati anak-anak yang memainkannya.

Permainan engklek sangat dikenal di berbagai daerah dengan nama beragam. Di Betawi, permainan engklek dikenal dengan nama dampu bulan, di Riau disebut Setatak. Engklek sebutan di Sumatera Utara, Jambi, dan Jawa. Tengge-tengge sebutan di Gorontalo.

Permainan tradisional ini juga dikenal dengan nama lain Sunda Manda. Jika dilihat dari sejarahnya, Engklek mempunyai nama asli ‘Zondag Maandag’ yang merupakan bahasa Belanda.

Permainan tradisional juga memiliki berbagai manfaat dan minim efek negatif. Banyak permainan tradisional kita dimainkan dengan sistem kebersamaan. Beda dengan game yang ada di smartphone yang lebih menghadirkan cara bermain secara individual. Anak yang bermain game akan hanyut pada dunia permainannya sendiri tanpa adanya interaksi sosial di kanan kirinya.

Cara Bermain Engklek

Sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak dipelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat. Permainan ini bisa dilakukan oleh 2 sampai 5 anak.

Engklek dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki pada kotak-kotak yang telah dibuat. Untuk kotak yang letaknya bersebelahan seperti sayap, pemain diperbolehkan meletakkan kakinya pada kedua kotak secara bersamaan.

Masing-masing pemain memiliki gaco, yaitu batu atau pecahan genting yang digunakan sebagai alat lempar. Adapun penjelasan lengkap teknik bermain engklek adalah sebagai berikut:

  • Semua pemain melakukan hompimpa, yang menang mendapatkan giliran pertama. Pemain pertama melemparkan gaco dan tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan. Jika gaco melebihi kotak, maka pemain dinyatakan gugur.
  • Pemain pertama melompat dengan satu kaki, kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco yang ada di kotak 1 dengan posisi kaki satu masih diangkat.
  • Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut ke kotak 2. Jika keluar dari kotak 2, maka pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh pemain berikutnya. Namun jika berhasil, pemain bisa melanjutkan permainannya.
  • Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika pemain pelempar gaco melewati sasaran atau menapak dua kaki di satu kotak.
  • Kemudian jika semua kotak sudah dilewati oleh pemain, maka pemain tersebut bisa melemparkan gaco dengan membelakangi engkleknya. Jika gaco jatuh pada kotak yang dikehendaki, maka kotak itu akan menjadi rumahnya.
  • Pemain yang mendapatkan kotak boleh berhenti dikotak tersebut dengan dua kaki. Begitu seterusnya sampai kotak-kotak menjadi milik para pemain. Jika semua telah dimiliki oleh pemain, maka permainan dinyatakan telah selesai.
  • Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek yang digambar.
Manfaat bermain engklek

Manfaat yang diperoleh dari permainan engklek ini adalah :

  1. Meningkatkan kesadaran tubuh anak (body awareness), manfaat ini diperoleh dengan pemberian input rangsang raba, rangsangan sendi, dan rangsangan perpindahan posisi yang menunjang kemampuan fokus maupun konsentrasi. Jika body awareness tidak dilatih akan menyebabkan anak heperaktif atau malah malas-malasan, sensitif, serta emosi yang tidak stabil.
  2. Mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan mengajarkan kebersamaan.
  3. Dapat mentaati aturan-aturan permainan yang telah disepakati bersama.
  4. Mengembangkan kecerdasan logika anak. Permainan engklek melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya.
  5. Melatih kemampuan perencanaan gerak dan kemampuan dalam eksekusi gerakan sesuai dengan perubahan konsep main.

Bermain adalah salah satu aktivitas rekreasi yang sering dilakukan anak, bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perkembangan anak. Oleh karena itu, bermain dapat memberikan banyak manfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan pada anak dalam perilaku dan kemampuan motorik sebagai faktor penyangga fisik dan psikis anak di masa yang akan datang.

Fisik motorik dapat berkembang dengan baik jika guru maupun orang tua selaku yang berperan dalam pendidikan anak memberikan kesempatan anak untuk berlatih, memberikan asupan yang tepat dan memfasilitasi dengan media yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik motorik anak usia dini. Pemberian rangsangan untuk perkembangan fisik motorik harus dilakukan secara terus menerus, artinya tidak berhenti pada satu rangsangan saja, karena perkembangan fisik motorik bukan hanya melibatkan satu macam gerakan saja dan langsung bisa dikuasai dalam satu kali pemberian stimulasi, akan tetapi banyak jenis unsur gerakan yang harus dikuasai oleh anak dalam perkembangan motoriknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.