PENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI

PENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI

Syarifah Nur Fadhila

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki sasaran dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik di bidang industri, perdagangan maupun di bidang pendidikan. Pendidikan memiliki peran dalam menempatkan kedudukan manusia sebagai sentral dalam pembangunan. Pendidikan juga sebagai upaya membangun, membina, dan mengembangkan kualitas manusia yang dilakukan terstruktur dan terprogram serta berkelanjutan.

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar keluarga, sekolah, dan masyarakat, bahkan menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia (Zulfa, 2015). Fondasi awal pendidikan itu dimulai sejak anak usia dini atau sejak lahir karena Pendidikan Usia Dini (PAUD) pada dasarnya berpusat pada kebutuhan anak, yaitu pendidikan yang berdasarkan pada minat, kebutuhan, dan kemampuan anak. Oleh karena itu, peran pendidik sangatlah penting dan harus mampu memfasilitasi aktivitas anak dengan material yang beragam.

Masa anak usia dini merupakan usia yang paling mudah untuk menerima atau merespon sesuatu baik melalui ungkapan, ucapan, panca indera, dan bahkan pengalaman, sehingga pada usia tersebut dianjurkan agar anak dilatih dengan ucapan-ucapan baik. Perkembangan agama pada masa anak usia dini terjadi melalui pengalaman hidupnya yang didapat sejak kecil, baik dalam keluarga, lingkungan sekolah, dan dalam lingkungan masyarakat. Semakin banyak pengalaman yang bernuansa keagamaan, maka sikap, tindakan, kelakuan dan caranya menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran agama. Memperkenalkan pendidikan agama sejak dini berarti telah membuat pribadi yang kuat berlandaskan agama dalam hal mendidik anak (Jasuri, 2015).

Pembelajaran pendidikan Agama Islam di KB/TK Islam Al Ikhlas sejalan dengan visi sekolah yaitu menjadi sekolah Islam yang berkah dan mampu menghasilkan generasi unggulan berakhlakul karimah, berjiwa pemimpin dan cerdas, serta mampu menghadapi tantangan perubahan zaman. Sekolah Islam Al Ikhlas memiliki 7 tata nilai yaitu Amanah, Disiplin, Cerdas, Visioner, Kerjasama, Kreatif, dan Peduli yang dilaksanakan melalui pembiasaan dalam kegiatan siswa sehari-hari di sekolah.

Adapun pembiasaan yang dilakukan dirancang melalui program-program kegiatan sekolah.

  1. Pembiasaan Menggunakan Baju Muslim Setiap Hari Kamis dan Jumat.
  2. Pembiasaan Berinfaq di Sekolah dan di Rumah
  3. Pembiasaan Berikrar, Berdoa, Mengulang Hadits dan Bacaan Sholat
  4. Memperingati Hari Besar Keagamaan
  5. Mengenal Ciptaan Allah dan Merawat Tanaman
  6. Pembiasaan Salam dan Sapa
  7. Mengucap Kalimat Thoyyibah dan 4 Kata Ajaib (Maaf, Tolong, Terima Kasih, Permisi)
  8. Pembiasaan Salat di Masjid

Pembelajaran Al-Quran kepada anak usia dini disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Salah satu metode yang biasa digunakan di KB/TK Islam Al Ikhlas yaitu metode tilawati PAUD. Metode tilawati PAUD merupakan metode pembelajaran untuk mengenalkan huruf-huruf hijaiyah bagi anak usia dini dengan menggunakan prinsip pembelajaran yang sesuai dengan tumbuh kembang anak, menggunakan nyanyian dan nada yang khas yaitu lagu rost dan pembiasaan melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui individual dengan teknik baca simak.

Media pembelajaran yang digunakan yaitu, peraga kartu, peraga kalender, buku Tilawati PAUD, alat penunjuk untuk peraga, dan sandaran peraga. Tahap pelaksanaan yaitu, kegiatan awal secara klasikal doa pembuka, peraga kartu, peraga kalender sesi 1, dan pembiasaan hafalan surah atau doa pendek menggunakan hitungan jari tangan menyesuaikan dengung atau panjang bacaan. Kegiatan inti di kelompok masing-masing yaitu, pembelajaran buku Tilawati PAUD dengan pendekatan individual. Kegiatan penutup yaitu, doa penutup secara klasikal. Tahap evaluasi, evaluasi kenaikan halaman dan evaluasi akhir pembelajaran. Kriteria penilaian pada evaluasi yaitu siswa dapat mengucapkan dua huruf hijaiyah dengan lancar satu ketukan.

Kegiatan tahfidz dilaksanakan pada ektrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Bekerjasama dengan Lembaga Alif Iqra. Siswa mengulang hafalan atau murojaah surat-surat pendek seperti Al-Fiil, Al-Ma’un, dan Al-Quraisy dengan berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang bisa dilakukan secara klasikaal, kelompok, individu dan bermain.

REFERENSIJasuri. (2015). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Usia Dini. Jurnal Madaniyah Edisi VIII.

Zulfa. (2015). Implementasi Kurikulum dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada PAUD. MUDARRISA: Journal of Islamic Education. https://doi.org/10.18326/mdr.v6i1.757